Panti Asuhan Sterigein Haga Indonesia di Medan, Sumatera Utara, dirundung kebingungan. Pasalnya, puluhan anak asuhnya terancam kehilangan tempat tinggal dan keluarga baru mereka.

—

Dibuang begitu saja oleh orang tua yang tak bertanggung jawab. Mulai dari disimpan dalam kardus di depan pintu panti, hingga ditinggalkan begitu saja di jalanan. Begitulah nasib puluhan anak di Panti Asuhan Sterigein Haga Indonesia ini.

Sebagian dari mereka masih ingat wajah kedua orang tuanya, dan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ibu dan ayahnya pasti punya tujuan baik untuk meninggalkan mereka. Sebagian lagi, bahkan ada yang belum sempat mengingat wajah orang tua mereka.

Meski kini mereka telah memiliki tempat tinggal dan keluarga baru, nahas ternyata kekhawatiran mereka belum usai. Pasalnya uang sewa rumah tersebut sudah jatuh tempo. Bisa saja esok anak-anak ini terpaksa harus kembali hidup di jalan.

Pihak pengurus panti tentu ingin membangun gedung panti sendiri. Namun apa daya, memperpanjang sewa pun mereka tak mampu, apalagi bila harus membeli tanah dan membangun gedung baru.

Tak hanya kesulitan membayar uang sewa, pengurus panti juga sudah mulai kesulitan memenuhi kebutuhan pangan dan pendidikan ke-31 anak pantinya.

Kesulitan ini mulai dirasakan sejak pandemi menyerang. Sejak saat itu, nyaris tak lagi ada donatur yang datang membantu panti. Pihak panti harus bertahan dengan sedikit sisa uang yang tersedia.

“Tuhan, kami berdoa kiranya kami dapat memiliki gedung asrama sendiri. Kiranya Tuhan memberkati Bapak dan Ibu panti kami agar kami bisa mendapatkan tempat yang dimana kami bisa tinggal,” begitulah doa anak-anak setiap harinya.

Bagi mereka, kado terindah bukanlah mainan baru, atau baju baru. Melainkan tempat tinggal layak dan tak harus lagi khawatir akan sewa